Hasil Komparasi Koil - Otonetters, edisi Jumat 12 Feb 2010


Hasil Komparasi Koil - Otonetters, Jumat 12 Feb 2010




Akhirnya setelah direncanakan dari bulan agustus 2009 akhir komparasi koil by otonetters jadi dilaksanakan hari jumat tanggal 12 Februari 2010.

Peserta yang hadir:


Koil yang test:
  • KITACO
  • CLD racing
  • YZ 125 orisinal
  • YZ 125 kw
  • Andrion CMC 5A
  • Andrion 2A
  • Smash-orisinal
  • R9
  • Blue Thunder 3.0
  • Nology Profire
  • Protec Ultimate v.3 with Ground Strap
  • Scorpio-Orisinal (5BP) with AGS






Detail Koil yang ditest dan pengukuran tahanan


Salah satu test yang digunakan dalam komparasi koil kali ini adalah pengukuran tahanan dalam koil. Cara mengukurnya dengan menggunakan multitester digital. yang dapat dilihat pada foto di bawah ini



Setelah tau gambaran cara mengukur tahanan dalam dari coil yang kita gunakan dalam komparasi koil.
Mari kita bahas satu per satu koil yang ada.

KITACO


Tahanan primernya (ohm) : O,2
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 7,08

CLD racing


Tahanan primernya (ohm) : O,2
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 6,84



YZ 125 orisinal
yep... bener... ada 2 koil YZ 125 yang kita test.
coba diperhatikan gambar berikut

Tahanan primernya (ohm) : O,1
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 8,73


YZ 125 kw
coba dibandingkan gambar YZ sebelumnya dengan yang ini:


ada yang bisa bedain?
sepintas perbedaannya ada di lubang untuk baut yang bentuknya oval dibandingkan dengan lubang baut YZ orsi yang bentuknya bulat.

Tahanan primernya (ohm) : O,1
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 7,12

Andrion CMC 5A


Di body koil ini ditulis diperuntukan untuk daily use dan racing.

Tahanan primernya (ohm) : 1,5
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 8,63

Andrion CMC 2A


Tahanan primernya (ohm) : 0
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 9,06
karena tahanan di kumparan primarynya 0, maka sepakat untuk tidak melakukan test terhadap koil ini, karena ditakutkan bisa merusak alat tester koil.


Smash-orisinal
Maaf... no picture 

Tahanan primernya (ohm) : 0,5
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 6,45



R9


Tahanan primernya (ohm) : 0,9
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 11,56

Blue Thunder 3.0

Tahanan primernya (ohm) : 0,1
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 5,71

Nology Profire


Koil ini dijual dipasaran dengan harga Rp. 1,2jt.
Tahanan primernya (ohm) : 0,2
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 3,076

Protec Ultimate v.3 with Ground Strap
Gambar perbandingan dengan coil blue thunder versi 3



Koil ini dijual dipasaran dengan harga Rp. 240rb.
Tahanan primernya (ohm) : 0,4
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 8,12

Scorpio-Orisinal (5BP) with AGS

Hasil pengukuran tahanan susulan oleh bro thompels
Tahanan primernya (ohm) : 0.3
Tahanan sekundernya (kilo ohm) : 7.67


Test panjang percikan koil

Setelah dilakukan pengukuran terhadap koil, test berikut adalah pengukuran panjang percikan koil dengan menggunakan simulator.
Simulator ini dipesan khusus oleh redaksi otomotifnet.com untuk pengujian koil ini.

Mari kita bahas terlebih dahulu mengenai "black box" simulator ini.


dimana prinsip kerja "black-box" ini bisa dilihat seperti diagram dibawah ini.

bisa dilihat, pick-up pulser membaca putaran dari tonjolan pulser yang dihubungkan oleh dinamo motor listrik yang kecepatan dinamo tersebut bisa diatur oleh potensio meter.

input dari pickup pulser kemudian masuk ke rangkaian CDI didalam "black-box" ini dan dimana output dari CDI dihubungkan ke koil yang akan di test dan ke tachometer yang membaca putaran RPM dinamo.

kabel koil disambungkan ke pengatur jarak loncatan api untuk kemudian diukur dengan penggaris jarak dari loncatan api yang dihasilkan oleh koil.




Pelaksanaan pengukuran loncatan percikan api


sebelum mulai.... foto2 dulu dooong....


Langsung dites.......
wew..... om admin dikerubungiiiin....



Pada pengetesan panjang percikan api ini pada beberapa coil terjadi kebocoran dari kumparan dan ground.


kebocoran yang paling parah adalah pada saat pengetesan coil orsinil smash.



Pada pengukuran ini disepakati pengukuran pada RPM 1500, 5000 dan 8000
hasil akhir pengukuran.


sesuai kesepakatan untuk koil Andrion CMC2A tidak dilakukan test (short di kumparan primary) dan untuk koil R9 juga tidak mungkin untuk dilakukan test panjang percikan karena tidak adanya kabel coil untuk mengubungkannya ke pengatur jarak api.

 Test pengukuran tegangan di suzuki smash


Test terakhir adalah test pengukuran tegangan koil dengan menggunakan alat yang dipinjamkan bro thompels.




mari kita lihat lebih dekat alat pengukuran tegangan ini.


ngga ngerti apa ini artinya buatan belgia atau didesign di belgia atau gimana 


alat ukur ini tidak langsung dihubungkan ke output tegangan tinggi dari koil, tapi prinsipnya membaca sinyal pulsa/imbas dari kabel coil, mirip seperti tachometer digital BRT yang juga digunakan dalam test ini untuk membaca RPM dari motor suzuki smash.



Pelaksanaan test pengukuran tegangan koil

seperti biasa.... foto dulu sebelum eksekusi.... 


yang agak ribet dalam test ini adalah bongkar pasang koil.



Pengukuran kali ini dibuat berdasarkan RPM 1300 (langsam), 5000 dan 8000





Pengukuran dilakukan setelah mendapat aba2 oleh 1 orang yang mengatur throttle (bukaan gas) dari motor dengan melihat RPM yang ada di tachometer digital BRT. ini dilakukan untuk mendapatkan angka RPM yang paling mendekati sesuai yang ingin kita capai, karena pada prakteknya cukup sulit untuk mendapatkan tepat RPM yang kita kehendaki.

hasil akhirnya bisa dilihat sebagai berikut:


sebagai catatan, output CDI standard suzuki smash bisa dilihat dibawah ini:



mudah2an pengertianku gak salah :
- kalok apinya tebal walau pendek, dan voltasenya gede, kayaknya bagus utk rpm bawah/akselerasi (s/d 5000-an)
- kalok apinya tipis tapi panjang, dan voltasenya gede, bagusnya utk rpm menengah sampai atas (s/d 10000-an) yaitu utk topspeed....

Pertanyaannya : koil mana yg punya karakter ideal utk rpm bawah sampai atas itu ??

Dari tes komparasi kmaren itu, moga para produsen koil melakukan pengembangan kualitas produk, tanpa harus meningkatkan harga...




25 comments:

  1. Assalamualaikum, Saya mahasiswa UniversitasNegeri Padang yang sedang pembuatan tugas akhir yang juga berhubungan dengan koil pengapian,,
    Saya juga membutuhkan alat untuk melakukan pengukuran output tegangankoil,,
    jadi, apakah saya boleh melakukan peminjaman alat pengukur tegangankoil tersebut .,??
    atau adakah cara sederhana yang bisa saya terapkan untuk melakukan pengukuran ouput tegangan koil tersebut..
    Saya sangat mengharapkan tanggapan dari Bapak/rekan2..
    Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Mohon maaf Mas Bro, postingan ini kami dapat dari Otonetters; untuk meminjam alat tsb silahkan langsung hubungi Otonetters

    ReplyDelete
  3. Bolehkan say meminta email atau contact Otonetters yang bisa saya hubungi .,?? terima kasih

    ReplyDelete
  4. kalo tidak salah coil smash tuh yg bagus,juragan2 smuanya...

    ReplyDelete
  5. "mudah2an pengertianku gak salah :
    - kalok apinya tebal walau pendek, dan voltasenya gede, kayaknya bagus utk rpm bawah/akselerasi (s/d 5000-an)
    - kalok apinya tipis tapi panjang, dan voltasenya gede, bagusnya utk rpm menengah sampai atas (s/d 10000-an) yaitu utk topspeed"

    Maaf, tapi pendapat anda kurang tepat. Coil hanya untuk peningkat tegangan dari aki. bukan sy bilang coil tdk penting, tapi apalah arti spark besar tapi frequency penembakan sparknya tdk tepat. ketika RPM tinggi bahan bakar banyak masuk ke firing chamber, jika frequency tembakan spark rendah/sedikit maka berakibat pembakaran tdk sempurna...itu sebagai 1 contoh saja. CDI mengatur jumlah pulse yg ditembakan ke primary coil supaya coil berfungsi. karena coil tdk berfungsi dgn arus DC maka diperlukan switch (power mosfet) on off berfungsi sesuai dgn pulse yg di tembakan, ketika arus DC ke coil di switch off maka akan terjadi arus balik yg biasa disebut flyback voltage.ketika kondisi on off yg berkelanjutan ini membuat arus DC tsb menjadi terkonversi menjadi arus AC oleh coil dan kemudian arus AC tsb barulah dapat terinduksi ke secondary coil winding.

    ReplyDelete
  6. "apalah arti spark besar tapi frequency penembakan sparknya tdk tepat"
    - perasaan gak ada yg ngomongin hal itu,, salahnya di mana?? bukannya timingnya diatur sama pulser/cdi??

    "ketika RPM tinggi bahan bakar banyak masuk ke firing chamber, jika frequency tembakan spark rendah/sedikit maka berakibat pembakaran tdk sempurna"
    - bahan bakar dan udara banyak masuk ke firing chamber ketika rpm tinggi, charge density tinggi lebih sulit loncat tu api ditambah lagi keterbatasan sistem pengapian merecharge kapasitor cdi di rpm tinggi, makin lemah tu listrik. tembakan spark sekali lagi diatur sama pulser/cdi (ignition timing). yg menyebabkan pembakaran tidak sempurna itu kalau dayanya terlalu kecil atau terjadi misfire (gak ada loncatan listrik) karna voltase kurang tinggi (kadang dibutuhkan juga yg tinggi-tinggi) sky is the limit,,, hehehe. jika voltase yg dibutuhkan sudah terpenuhi (utk melahap afr, charge density, rasio kompresi), jadilah loncatan listrik, selanjutnya masalah besar kecilnya api yg loncat itu tergantung seberapa besar atau seberapa banyak electron yg loncat (amp). jika voltnya tinggi tapi amp rendah apinya kecil, volt tinggi amp besar, apinya besar karena dayanya besar (watt).

    "karena coil tdk berfungsi dgn arus DC maka diperlukan switch"
    - koil jelas berfungsi dgn arus DC, koil dgn arus AC itu biasanya disebut transformator. inikan ignition coil.

    "ini membuat arus DC tsb menjadi terkonversi menjadi arus AC"
    - arusnya tetap dc tapi polaritasnya yg beda, menurut spekulasi ane, hopefully correct.

    tips membeli koil: pilihlah koil yg punya voltase paling tinggi dan juga ampere paling besar sehingga dayanya lebih besar maka apinya juga lebih besar. lebih cepat tabakar tu air fuel mixture, lebih efisien. putaran bawah sampe atas mantap.

    tips produksi koil: produksilah koil bervoltasi tinggi dan berampere besar yg berkualitas tinggi, hehehe. supaya mantap tu produksi dalam negri.

    Please correct me if I'm wrong. OK.

    ReplyDelete
  7. "- koil jelas berfungsi dgn arus DC, koil dgn arus AC itu biasanya disebut transformator. inikan ignition coil."
    ngawur, ignition coil itu step up transformer akang/mas/bro. Klo gurunya ngawur ya muridnya ikut ngawur.
    klo ada waktu nonton dulu ini ya.
    https://www.youtube.com/watch?v=La9ku6O1qvw

    "- arusnya tetap dc tapi polaritasnya yg beda, menurut spekulasi ane, hopefully correct."
    dari sini ketauan pendapatnya tdk ada dasar...pernah denger AC to DC converter atau DC to AC converter?? tau beda antara DC dan AC??


    "- perasaan gak ada yg ngomongin hal itu,, salahnya di mana?? bukannya timingnya diatur sama pulser/cdi?"
    karena masbro ngga paham apa yg saya tulis diatas

    "Please correct me if I'm wrong. OK"
    Sudah, terima atau tidak masalah situ

    ReplyDelete
  8. "tips membeli koil: pilihlah koil yg punya voltase paling tinggi dan juga ampere paling besar sehingga dayanya lebih besar maka apinya juga lebih besar. lebih cepat tabakar tu air fuel mixture, lebih efisien. putaran bawah sampe atas mantap.

    tips produksi koil: produksilah koil bervoltasi tinggi dan berampere besar yg berkualitas tinggi, hehehe. supaya mantap tu produksi dalam negri."


    Klo masih bodoh ngga usah sok kasih tips, belajar dulu yg bener.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat Bro sama pendapat anda.. Saran utk diri saya sendiri.. Belajarlah yg giat..

      Delete
  9. jadi intinya yang bagus Coil apaan nie??? hehehehe

    ReplyDelete
  10. Pakai osiloskop bro,..dilewatkan resistor ( kalibrasi jgn lupa )
    Inti Semua cdi bekerja dgn arus dc...
    Coil yg bagus,..coba gogling cz prna ada site yg riset / test kecepatan mmbakar kertas ( yz125,250,karisma,scorpio lama)

    ReplyDelete
  11. Mohon info utk koil yz125 KW. Cmana dapetin tu koil.,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf baru bales OM, dapat dipesen disini : (https://www.tokopedia.com/plie/koil-yz125-tdr atau https://www.tokopedia.com/xomotoshopjkt/koil-yz125-tdr) atau yg Ori di https://www.tokopedia.com/rr-speed-art/koil-yz125.

      Delete
  12. Mohon info utk koil yz125 KW. Cmana dapetin tu koil.,

    ReplyDelete
  13. mau tanya mas. klo arus d busi itu AC apa DC?

    ReplyDelete
  14. Trimakasih Om Sigit, sudah berbagi disini. mudah2an jadi alternatif bagi rekan2 yang hendak ganti koil.

    ReplyDelete
  15. Mohon maaf mau tanya setelah saya ganti koil blue thunder busi keadaan baru ko sudah meledak*ya itu kenapa mohon saran nyaa? Oya sama tipe blue thunder itu apa aja

    ReplyDelete
  16. coil bekerja dengan arus dc walopun pakai spull tetap di konversi ke dc dean di simpan di capasaitor dan di keluarkan ke koil sesuai perintak trigger dari pulser sehingga menginduksi lilitan primer koil tsb secara berulang.

    ReplyDelete
  17. Haduuuhhhh, motor ane juga suzuki smash new, ane minta pendapat para master dong, masalah koil, yang powerfull pake apa ya???
    Ane ada koil tiger cuman masih ragu mau dipasang apa enggak :'(

    ReplyDelete
  18. Artikel lama tapi masih bikin gemes.. Maaf saya jg suka sama hal beginian, tp msh kurang paham, malas belajar, belajar cm pake felling.. Alias otodidak..

    ReplyDelete
  19. Saya pusing liat yg debat. Pada gak jelas.
    Frekwensi apa?? Pulser atau mosfet?
    -Kalo frekwensi mosfet kan tergantung rangkaian ic pwm dlm CDI. Itu CDI yg bikin insinyur bro.. pakai kajian yg di test. Tinggal coba aja merek2 yg ada.. gak usah ribet. Yg penting kuat modal.
    -frekwensi pulser?? Tinggal maju/mundurin aja. Paling juga jebol tu piston.
    Gw pernah baca hasil test komparasi koil. ternyata koil kawahara yg paling cepat bikin kertas terbakar. arus & tegangannya paling pas. Kalo mau protes sama insinyurnya aja.wkwk

    ReplyDelete
  20. Jadi kesimpulannya koil apa yang bagus, untuk budget kelas menengah keatas

    ReplyDelete
  21. Ada yg tahu pembahasan koil carspeed protec motor karbu ??????,,


    Share di sini dong, dan apakah koil merk tersebut ada garansinya?

    ReplyDelete